Harta dan Anak Tidak Berguna Lagi
يَوْمَ لاَيَنفَعُ مَالٌ وَلاَبَنُونَ إِلاَّ مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih1
Surat Asy-Syu’ara 26 : 88-89
Segala puji bagi Allah Ta’ala, sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para Sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in serta kepada siapa saja yang mengikuti jejak mereka sampai hari Qiyamat. Barang siapa ingin selamat dunia dan akhirat, hendaklah ia mengkaji, mengamalkan dan mendakwahkan Al Qur’an dan Sunnah Nabi sesuai dengan kemampuannya.
Marilah kita manfaatkan sebaik-baiknya hidup kita, sudah berapa banyak tenaga dan harta yang kita korbankan di jalan Allah. Atau justru kita terjebak dalam pengorbanan di jalan syetan. sedang kita tidak sadar, naudzubillahi min dzalik. Karena pasti akan datang suatu waktu, yang mana anak-keturunan dibangga-banggakan, harta yang ditumpuk-tumpuk, yang membuat jadi sombong ketika hidup di dunia, itu semua tidak ada manfaat dan berlaku lagi, kecuali orang-orang yang menghadap kepada Allah dengan hati yang salim. Nabi pernah mengingatkan bahwa yang akan mengikuti mayat ada tiga, 1. harta 2. keluarga 3. amalanya. Akan kembali yang dua, harta dan keluarga, yang kekal menemani dirinya hanya satu, yaitu amalnya saja. Maka siapa yang ingin baik di akhirat, ketika di dunianya harus beramal yang baik yang berdasarkan wahyu Allah.
Al Hasan dalam isnadnya berkata bahwa tidak ada satupun hari yang dikeluarkan oleh Allah kecuali ia berkata kepada para penghuninya, hai anak adam, gunakanlah aku, karena aku khawatir tidak ada lagi setelah hari ini, malam dan siang pun berkata seperti itu.
Ibnu Abiddunya lewat riwayat Malik bin Dinar, ia berkata : Nabi Isa AS. pernah berkata, sungguh, siang dan malam adalah ibarat dua almari, maka lihatlah nanti apa yang telah kalian lakukan di dalamnya. ( mau diisi dengan amal yang sholih atau maksiat, semua akan tercatat.red )
Hasan Basri berkata : Hai anak Adam, hari adalah tamu, sedang tamu itu akhirnya pergi juga dengan memberikan pujian kepadamu, atau malah mencelamu, begitu juga dengan malam-mu.
Beberapa perkataan atau nasehat dari sahabat dan tabiin serta ahli fiqih dari berbagai tafsir patut kita baca dan pelajari yang akan dimuat di bawah ini. Allah Ta’ala sangat tegas mengingatkan kaum muslimin bahwa harta dan anak tidak akan bermanfaat lagi saat hari qiyamat, kecuali orang-orang yang menghadap kepada Allah dengan hati yang salim. Banyak pengertian tentang qolbun salim dengan uraian berikut ini :
• Ibnu Katsir berkata : Harta seseorang tidak akan bisa menebus dirinya dari adzab Allah, meskipun harta tersebut berupa emas sebesar bumi, anak keturunanya juga tidak akan bisa menebus pula. Saat hari qiyamat, harta dan anak keturunan tidak akan berguna sama sekali, yang berguna saat itu hanyalah iman, ikhlas dan bebas dari kemusyrikan. Qolbun salim adalah hati yang selamat dari kotoran dan kemusyrikan.
• Al-Alusi dalam Ruhul Ma’ani berkata : saat hari qiyamat, tidak ada gunanya lagi keindahan dunia dan seisinya, yang berbentuk harta dan anak keturunan, karena keduanya merupakan hiasan dan kebaikan besar, kecuali orang-orang yang terbebas dari keyakinan yang sesat, yang condong kepada syahwat dunia dengan segala kelezatannya, kemudian banyak beramal saleh, itulah tanda sehatnya hati, yang nampak pengaruhnya pada anggota badannya.
• Ibnu Abbas berkata : hati yang salim adalah hati yang bersaksi bahwa tidak ada Ilah kecuali Allah
• Said bin Musayyab berkata : hati yang salim adalah hati yang sehat, yaitu hatinya orang beriman, karena hati orang kafir dan munafiq adalah sakit
• Abu Utsman As-Sayyari berkata : hati yang salim adalah hati yang terbebas dari bid’ah dan komit terhadap sunnah
• Al Hasan berkata : hati yang salim adalah hati yang selamat dari malapetaka harta benda dan anak keturunan
• Al Junaid berkata : hati yang salim adalah hati yang kritis dan jeli terhadap sesuatu
• Adh Dhohak berkata : hati yang salim adalah hati yang ikhlas
• Muhammad bin Sirin berkata : hati yang salim adalah hati yang mengerti bahwa Allah adalah HAQ, meyakini bahwa kiamat akan terjadi dan Allah akan membangkitkan orang-orang yang berada di kubur
• Sofyan berkata : hati yang salim adalah hati yang di dalamnya tidak ada sesuatu kecuali iman kepada Allah.
TADZKIROH KEPADA DIRI DAN KELUARGA :
• Kita selalu mohon kepada Allah agar diberi pemahaman ajaran Islam yang murni, menurut pemahaman As-Salaf Ash Sholih, karena merekalah yang lebih faham daripada kita. Dan tentunya ini adalah lewat usaha membaca, mendengarkan atau berdiskusi dengan kawan atau sanak saudara, kini saatnya kita tinggalkan jauh-jauh pemahaman ajaran Islam menurut selera hawa nafsu kita.
• Insya Allah kita tidak lupa bahwa harta yang melimpah dan beberapa anak keturunan yang kita miliki, itu adalah amanah dari Allah. Sehingga harus diatur dengan aturan-Nya, bukan dengan hawa nafsu kita. Kita sadar, itu semua tidak patut kita bangga-banggakan, karena di hari Qiyamat semua itu tidak ada gunanya. Yang berguna adalah orang yang menghadap kepada Allah SWT. dengan bekal Qolbun Salim ketika di dunianya.
• Semoga diri kita, keluarga dan sanak saudara serta kaum muslimin yang konsisten kepada ajaran Islam yang murni, termasuk hamba-hamba Allah yang berhati salim, Amien.
Sumber & Bahan Acuan :
1. Tafsir Ad-Durrul Mansyur Fit Tafsir Al Ma'tsur, Imam Suyuthi.
2. Tafsir Jami'ul Bayan Fi Tafsiril Qur'an, Ath Thobari.
3. Tafsir Al Jami' Liahkamil Qur'an, Al Qurthubi.
4. Tafsir Al Qur'anul Adhim, Abul Fida' Ismail Ibnu Katsir.
5. Tafsir Al Maroghi, Ahmad Musthofa Al Maroghi
6. Tafsir Al Qosimi, Muhammad Jamaluddin Al Qosimi
7. Tafsir Fathul Qodir, Al Imam Asy-Syaukani
8. Al Asas Fie Tafsir, Said Hawa
9. Taisir Aly Al Qodir Li-ikhtishor Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifai
10. Tafsir Alkamul Qur'an, Abu Bakar Muhammad bin Abdullah Alma'ruf Ibnul Aroby
- Wallahu A'lam Bish Showab -
Abdul Muhsin bin Abdurrohman berkata : Hiduplah sesuka hatimu. Tumpahkan dan hamburkan kesenangan demi kesenangan untuk memuaskan nafsumu. Katakan semaumu tentang Islam, orang-orang shalih, keta’atan dan kebaikan. Bergembiralah dan tertawalah sepuas-puasmu kepada dunia. Kelak pada akhirnya engkau juga akan meregang di tengah sakaratul maut, dan entah kapan, itu pasti menimpamu, lalu engkau mati. Saat itu Malaikat Maut tepat berada di atas kepalamu, hatimu bergetar, nyawamu meregang, mulutmu terkunci, anggota badanmu lemas, lehermu berkeringat, matamu terbelalak, pintu taubat telah tertutup, orang-orang di sekitarmu menangis, sedang kamu sendiri mengerang melawan sakit, lalu nyawamu diangkat ke langit.
Pada waktu itu barulah engkau tahu pasti dan yakin bahwa selama ini kamu terpedaya. Tak berguna lagi air mata darah, yang ada siksa, derita dan merana sepanjang masa.
Sebelum semua itu terjadi, sebelum semuanya terlambat, selamatkanlah dirimu ! Yakinlah bahwa dunia ini bukan akhir segalanya. Masih ada akhirat, yang justru di sanalah kehidupan yang sesungguhnya. Tempat pembalasan amal perbuatan manusia di dunia dengan seadil-adilnya. Selamatkanlahdirimu ! Bertaubatlah ! Dan ta’atlah kepada petunjuk Rob-mu !
Lihat Tafsir Ad-Durrul Mansyur, VIII/225. Jami'ul Bayan, 28/106. Al Jami' Liahkamil Qur'an, 18/127. Al Qur'anul Adhim, IV/391. Al Maroghi, 28/162. Al Asas Fie Tafsir, X/6013. Fathul Qodir V/314. Ruhul Ma'ani, 14/165. T. Al Qosimi, 9/227. Ahkamul Qur'an, IV/1852. Taisir Aly Al Qodir, IV/393.
Abdul Muhsin bin Abdurrohman
فستذكرون ما اقول لكم وقفات لمن اراد النجاة
3=Sebaik-baik hadiah yang diberikan seseorang kepada saudaranya seagama adalah nasehat atau wasiat yang menjadi bekal baginya di dunia dan simpanan baginya di akhirat. Suatu hari Rasulullah SAW. Memegang tangan Muadz bin Jabal dan berkata, “ Wahai Muadz, demi Allah, sesungguhnya aku sangat mencintaimu.” Muadz menjawab, “ Demi Allah ya Rasulullah, sesungguhnya aku juga sangat mencintaimu.” Lalu Rasulullah bersabda, “ Saya wasiatkan kepadamu wahai Muadz, setiap selesai shalat janganlah engkau meninggalkan ucapan / do’a :
اللهم أعنى على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
Ya Allah, tolonglaaku agar selalu ingat kepadaMu, bersyukur kepadaMu dan beribadah dengan baik kepadaMu.
19=Pernah suatu ketika Ali bin Abi Tholib RA. Dengan beberapa sahabat berjalan-jalan ke kuburan. Ketika sudah mendekati kuburan, ia berkata, “ Wahai ahli kubur, beritahukan kepada kami tentang kondisimu, akan kami ceritakan kepadamu tentang diri kami. Kabar dari kami, hartamu telah dibagi, anak-anak perempuanmu telah dinikahkan, rumah-rumahmu telah dihuni orang lain.” Kemudian Ali bin Abi Tholib RA. terdiam sebentar, lalu ia berpaling kepada para sahabat dan berkata, “ Seandainya mereka bisa bicara, niscaya mereka akan menjawab :
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى {البقرة : 197}
Berbekallah kamu sekalian, dan sesungguhnya sebaikbaik bekal adalah taqwa.
20=Pernah Hasan Al-Basri berdiri di depan sebuah kuburan sambil melihat kuburan itu dengan seksama. Selanjutnya ia menoleh kepada salah seorang yang ada di situ dan berkata, “ Seandainya ia keluar dari kuburannya ini, menurutmu apa yang akan ia lakukan ?” Orang itu menjawab, “ Tentuia ia akan bertaubat dan berdzikir mengingat Allah.” Hasan Al-Basri berkata kepada orang itu, “ Kalau dia tidak keluar, maka kamulah yang harus melakukannya.”
39 = Ibnu Mas’ud pernah berkata kepada par asahabatnya yang mengikutinya, “ Kalau kalian mengetahui dosa-dosaku, tentulah kalian akan melempariku dengan batu.”
لو لم تذنبوا لذهب الله بكم وجاء بقوم يذنبون فيستغفرون فيغفر الله لهم
Jikalau kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan menggantikanmu dengan suatu kaum yang berbuat dosa, hingga mereka memohon ampunan dan Allah mengampuni mereka ( H.R. Muslim )
3 komentar:
syukrannnnnn..........
Jazakallah akh infonya, semoga blognya semakin bermanfaat...
visit back akh : al-umdah.blogspot.com
Kita dijebak Tuhan untuk turun kebumi.. Akbirnya2 masuk neraka.. jancuk..
Tidak yg ingat mati ketika ketika asik nge*tot.. Dri situlah kita di jebak agar manusia lain turun ke bumi.. Andai manusia punah saja.. Usah lanjut hingga hari kiamat.. Alam semesta hancur hancur bodo amet.. Yg p3tning yg merasakan kiamat itu manusia.. Tidak ada manusia.. Tidak ada neraka dan surga.. Lebih baik begitu dri pada kita merasakan siksaan.. Jika hari itu dimana kita ruh kita di ambil kesaksian bahwa kita siap melakukan apa yg tuhan perintahakan sebelum turun ke bumi... Mana buktinya ? Tak satupun ingat.. Karena otak belum ada, karena org tua kita baru ajah selesai nge*tot.. Otak baru ada saat kita lahir.. Dan itupun tidak menyimpan memory tentang hari tersbut... Jika memang itu benar.. Makan tak ada Non Muslim di dunia.. Sebab mereka ingat akan hal itu... Persetan dgn amal.. Ruh mana ada otaknya ? Kalo pun ada otaknya sy pikir hair itu saya l3bih baik mati di kandungan dari pada hidup.. Di dunia yg penuh permainan yg di buat oleh Tuhan...
Posting Komentar